KANKER SERVIKS & VIRUS HPV

Kamis, 27 Mei 2010

Kanker serviks menjadi momok menakutkan bagi para wanita. Betapa tidak 1 dari 3 wanita penderita kanker (34.4%)mengidap kanker serviks. Virus HPV diduga kuat sebagai penyebab utama kanker serviks. Virus HPV ini menyerang selaput dalam mulut dan kerongkongan, serviks dan anus.

Resiko Tinggi Kanker Serviks:

Virus HPV menyerang Wanita Muda Aktif Seksual

Tiga dari empat kasus baru infeksi virus HPV menyerang wanita muda (usia 15-24 tahun). Infeksi Virus HPV dapat terjadi dalam 2-3 tahun pertama mereka aktif secara seksual, ditularkan melalui sentuhan fisik, ciuman maupun hubungan intim.

Pada usia remaja (12-20 tahun) organ reproduksi wanita sedang aktif berkembang. Rangsangan penis/sperma dapat memicu perubahan sifat sel menjadi tidak normal, apalagi bila terjadi luka saat berhubungan seksual dan kemudian infeksi Virus HPV. Sel abnormal inilah yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker serviks.

Saat ini diketahui terdapat 100 tipe Virus HPV di mana sebagian besar tidak berbahaya. Virus HPV berisiko rendah dapat menimbulkan genital warts (penyakit kutil kelamin) yang dapat sembuh dengan sendirinya dengan kekebalan tubuh.

Namun pada Virus HPV berisiko tinggi, virus ini dapat mengubah permukaan sel-sel vagina. Bila tidak segera terdeteksi, infeksi Virus HPV dalam jangka panjang dapat menyebabkan terbentuknya sel-sel pra kanker serviks. Yang termasuk tipe ini adalah Virus HPV tipe 16, 18, 31, 33 and 45.

VAKSIN HPV – PRO DAN KONTRA

Saat ini ramai dibicarakan orang keberadaan Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks, seperti Gardasil (keluaran Merck) yang U.S. FDA approved pada Juni 2006 maupun Cervarix (keluaran GSK).

Vaksin HPV ini BUKAN untuk MENGOBATI kanker serviks. Beberapa sumber menyatakan bahwa vaksin ini hanya efektif bagi wanita yang belum aktif seksual.

Apakah remaja putri kita harus diberikan vaksin HPV?

Joan Lewis dari Joan The Population Research Institute(PRI) menjelaskan bahwa hingga saat ini (23 Maret 2010), sekitar 15,037 gadis muda telah melaporkan efek samping negatif dari Gardasil kepada VAERS yang meli puti lupus, kejang-kejang, lumpuh, penggumpalan darah, inflamasi otak dan lainnya. CDC mengakui menerima laporan 44 kasus kematian.

Dalam websites-nya, www.gardasil.com, dijelaskan bahwa:

· Setelah penyuntikan Gardasil pasien dapat pingsan. Untuk menghindari, pasien disarankan tetap duduk/terbaring selama 15 menit setelah injeksi.

· Orang-orang yang alergi terhadap bahan pembuat Gardasil, termasuk sangat alergi terhadap ragi (yeast) tidak boleh menerima vaksin ini.

· Gardasil bukan untuk wanita hamil

Diskusikan dengan dokter Anda, termasuk alergi bila ada sebelum Vaksinasi HPV dilakukan untuk mencegah kanker serviks.

CEGAH KANKER SERVIKS

Kanker serviks dapat dicegah dengan menghindari aktivitas seksual pada usia muda maupun berganti-ganti pasangan.

Jagalah kebersihan organ kewanitaan Anda dan hindari penggunaan bersama pakaian/handuk pribadi. Gantilah pembalut Anda sesering mungkin. Hindari toilet umum yang tidak higienis.

Anda dapat melakukan DETEKSI DINI Kanker serviks melalui TES PAP SMEAR. Lakukan minimal 6 bulan atau 1 tahun sekali mulai umur 21 tahun atau lebih muda (bila sudah aktif seksual).

Sumber : www.cancerhelps.com / soraya@cancerhelps.com

0 komentar:

 
 
 

Silahkan bergabung menjadi teman kami

Lowongan Kerja

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Domain Gratis